Canned meat is an alternative packaging for preservation. This method is able to preserve meat for a long time.  In addition, its practical presentation and delicious taste also make this product attractive to many people.  Generally, meat packaged in cans is processed beef and fish.

Talking about the critical point of halal, there are three things that should be highlighted in canned meat, here are some of them reported from halalmui.org

  1. Packaging process with canning technique.

In this technique, meat is heated in a tightly closed container to inactivate enzymes, kill microorganisms, and turn raw meat into a ready-to-serve product.  Products that are packaged with a very tight cover cannot be penetrated by air, water, damage due to oxidation, or changes in taste.  This is what makes meat have a longer shelf life.

In every packaging and sterilization process, it must be ensured that the tools and containers used are not contaminated by najis.  This needs special attention, considering that not only beef can be packaged in cans, but other meats, including unclean animals such as pork.

photo source: priceza.co.id
  1. Raw material for canned meat

The meat used must be ensured to be pure beef.  This needs special attention because to this day there are still many cases of halal beef being mixed with meat from haram animals, such as pork.

photo source: Klikdokter.com
  1. Mixed ingredients or seasonings used in canned meat

All spices used must be halal.  This could mean the seasoning is included in the list of non-critical ingredients, such as spices.  It can also mean that the spices are obtained from suppliers who have obtained halal certification on their products.

As Muslim consumers, we are obliged to pay attention to the following things.  Make sure the canned meat packaging already has a halal certificate.

Photo source: Shutterstock/HandmadePictures

(Bahasa indonesia)

Cari tahu kehalalan daging kalengan

Daging kalengan menjadi alternatif pengemasan untuk pengawetan, Metode ini mampu mengawetkan daging dalam waktu yang cukup lama. Selain itu, penyajiannya yang praktis dan rasanya yang lezat juga membuat produk ini diminati banyak kalangan. Umumnya, daging yang dikemas dalam bentuk kaleng adalah olahan daging sapi dan ikan.

Bicara soal titik kritis halal, ada tiga hal yang patut disoroti pada daging kalengan, berikut diantaranya yang dilansir dari halalmui.org

  1. Proses pengemasan dengan teknik pengalengan.

Pada teknik ini, daging dipanaskan dalam wadah yang ditutup rapat untuk menonaktifkan enzim, membunuh mikoorganisme, dan mengubah daging dalam bentuk mentah menjadi produk yang siap disajikan. Produk yang dikemas dengan penutup yang sangat rapat tidak dapat ditembus oleh udara, air, kerusakan akibat oksidasi, ataupun perubahan cita rasa. Inilah yang membuat daging memiliki ketahanan yang lebih lama.

Pada setiap proses pengemasan dan sterilisasi harus dipastikan alat dan wadah yang digunakan tidak tercemar oleh najis. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus, mengingat tidak hanya daging sapi yang dapat dikemas dalam kaleng, melainkan daging lainnya, termasuk hewan haram seperti babi.

2. Bahan baku daging kalengan

Daging yang digunakan harus dipastikan murni berupa daging sapi. Ini perlu menjadi perhatian khusus karena sampai hari ini masih banyak kasus daging sapi halal yang dioplos dengan daging dari hewan haram, seperti babi.

3. Bahan campuran atau bumbu yang digunakan pada daging kalengan

Semua bumbu yang digunakan harus dipastikan halal. Ini bisa berarti bumbu termasuk dalam daftar bahan tidak kritis, seperti rempah-rempah. Bisa juga berarti bahwa bumbu didapatkan dari supplier yang sudah mendapatkan sertifikasi halal pada produknya.

Sebagai konsumen muslim, kita wajib untuk memperhatikan hal-hal berikut ini. Pastikan kemasan daging kalenh sudah memiliki sertifikat halal.

Baca juga: Nutritional content and benefits of dates for health