Hindari Minuman Keras, Sebab kacaukan Tatanan Hidup Bermasyarakat
Minuman keras merupakan minuman mengandung senyawa alkohol atau etanol. Adanya alkohol pada minuman akan mengakibatkan minuman mempunyai sifat khamr atau memabukkan.
Alkohol akan mempengaruhi kerja otak, dimana bagian sistem syaraf yang berperan dalam melakukan pengolahan dan ingatan terhadap reaksi emosi menjadi terganggu. Dampaknya kemampuan berpikir akan terganggu pula.
Pada tahap awal, peminum terlihat akan percaya diri dan seperti memiliki energi tingkat tinggi. Ini merupakan dampak dari terlarutnya lemak oleh alkohol sebagi cadangan energi. Dampak seperti ini tentu akan beresiko terhadap gangguan kesehatan. WHO mempublikasi lebih dari 200 jenis penyakit yang disebabkan seseorang meminum minuman beralkohol.
orang yang sedang dalam pengaruh minuman keras berada dalam kondisi tidak sadar, yaitu tidak memahami apa yang sedang dilakukan. Ketika menurunnya tikat kesadaran, orang akan lepas kontrol terhadap apa yang dilakukannya, hingga tidak akan mampu memahami apa-apa yang membahayakan dirinya atau orang lain. Mereka bisa melakukan apa saja, tindakan asusila bahkan sampai menghilangkan nyawa orang lain. Apalagi ketika berkumpulnya sejumlah orang-orang mabuk tanpa ada pihak yang mengawasinya, sangat memungkinkan terjadi tindakan-tindakan diluar akal sehat. Sebagaimana beberapa kasus kejahatan yang diangkat media belakangan ini. Bahaya besar tidak hanya mengancam dirinya, tetapi bahaya lebih besar lagi yaitu membahayakan orang di sekitarnya.
Islam sudah mengajarkan kita untuk tidak meminum khamr. Sebagaimana terdapat dapat al-Quran surat al maidah ayat 90, yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamr, berjudi dan berkurban untuk berhala dan mengundi anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung”.
Memaknai ayat diatas, jelaslah bahwa meminum minuman yang bersifat memabukan hanya akan mendekatkan seseorang kepada perbuatan syetan. Untuk itu sudah seharusnya kita saling mengingatkan tentang hal ini.
Mengingat resiko meminum minuman keras yang semakin mengancam kita semua, penting bagi kita saling mengingatkan akan hal ini. Termasuk dengan semakin meningkatnya produksi minuman keras tradisional di Indonesia. Tingginya tingkat permintaan konsumen lokal, mengakibatkan secara tidak resmi produsen miras tradisional di beberapa daerah terus beroperasi. Sehingga kontroling terhadap kadar etanol yang diproduksi tidak ada. Hal seperti jika terus berlangsung akan mengacaukan tatanan hidup bermasyarakat Indonesia. Oleh karena itu, mari kita menjadi masyarakat yang peduli terhadap lingkungan sekitar, masyarakat yang menggiatkan gerakan anti minuman keras. (Sumber : Website Bimas Islam).
Baca Juga: Do you like Chocolate? Must Know the Halal Critical Point