Apakah Kamu suka Cokelat? Wajib Tau Titik Kritis Halalnya

0

Cokelat adalah makanan yang disukai oleh sejuta umat. Tak hanya anak kecil, orang dewasa pun menyukai makanan camilan yang rasanya manis ini. Apa saja kandungan cokelat yang dapat membuatnya haram untuk dikonsumsi? Yuk, kita ketahui apa saja titik kritis kehalalan cokelat sehingga aman mengonsumsinya.

Titik kritis halal dalam produk cokelat biasanya berasal dari bahan yang ditambahkan ke produk coklat seperti emulsifier dan perasa. Bahan tambahan ini sangat penting dalam penentuan status kehalalan karena dapat diperoleh dari sumber hewani yang termasuk hewan non halal.

Alkohol. Kandungan rhum atau essense perisa sering ditemukan di dalam cokelat impor atau buatan luar negeri. Tak heran, kadang begitu bungkus cokelat dibuka, aroma cokelat yang mengundang selera langsung tercium. Perlu diperhatikan berapa persen kandungan alkoholnya.

Lesitin. Pada umumnya, cokelat menggunakan emulsifier dalam pengolahannya. Emulsifier ini ada yang berupa lesitin. Hal yang perlu diwaspadai adalah jenis lesitin yang digunakan, lesitin nabati atau hewani. Jika nabati biasanya menggunakan lesitin kedelai. Namun, jika hewani, biasanya menggunakan lesitin babi karena menghasilkan produk yang lebih lembut teksturnya dan harganya relatif murah.

Lemak. Lemak juga salah satu jenis emulsifier untuk cokelat yang berfungsi sebagai stabilizer. Sama dengan lesitin, lemak atau stabilizer yang digunakan harus dipastikan berbahan nabati. Kode E yang tertera dalam kemasan cokelat belum tentu berbahan babi, ada juga yang berasal dari bahan nabati yaitu dari lemak sapi.

Susu. Cokelat dengan varian rasa susu sudah pasti mengandung susu. Biasanya, susu yang digunakan adalah susu bubuk. Hal yang perlu diperhatikan adalah susu tersebut berasal dari hewan apa dan dalam proses menjadi susu bubuk apakah dijamin halal atau terkontaminasi zat lain yang diharamkan.

Gula. Gula memang berasal dari bahan nabati tapi dalam proses produksi gula, apakah menggunakan bahan pemutih dan halalkan pemutihnya dan prosesnya.

Kriteria halal ternyata bukan hanya bahan, tapi juga termasuk proses dan pengemasan. Jangan sampai cokelat yang kita sukai menjadi haram dimakan karena proses produksinya terkontaminasi bahan haram.

Selalu periksa label halal dalam kemasan cokelat, baik dalam negeri maupun produk cokelat impor!

Baca Juga: What is the Ruling on Eating Rabbit Meat?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *